Sabtu, 27 April 2013

Perjalanan Sebuah Kebaikan

Seorang executive muda berangkat kerja dipagi hari menggunakan taxi. Suasana hatinya lagi senang karena hari pertamanya ke kantor yang baru.
“Selamat pagi Pak, “ katanya menyapa sang sopir, setelah taxi yang dipesannya datang.
“pagi yang cerah bukan?” sambungnya sambil tersenyum. Cerahnya pagi seolah juga menerangi hatinya.
Setelah tiba di kantornya yang baru, executive muda tadi membayar dengan uang 20ribuan, meskipun argo taxi menunjukkan hanya 15rb.
“kembaliannya buat Bapak saja. Selamat bekerja, semoga hari ini juga menjadi hari yang indah buat Bapak,! Kata executive muda tadi sambil tersenyum.
“Alhamdulillaah, terimakasih mas,” jawab Pak Sopir. Sopir taxi merasa gembira dengan datangnya rezeki yang tidak diduga pagi pagi hari.
“wah, klo begini aku bisa sarapan pagi nih,” gumam Pak sopir dalam hati. Tidak seperti biasanya ia sarapan sepagi itu, kadang setelah 3-4 penumpang ia baru bisa membeli sarapan. Namun alibat rezeki tambahan yang ia terima melalui executive muda tadi , pak sopir bisa sarapan sepagi itu.
Dan ia pun menuju warung tegal dimana ia biasa sarapan pagi disitu.
“pesan apa Pak?tanya si Mbok pemilik warung.
“seperti biasa Mbok, Nasi sayur, tapi kali ini ditambahkan sepotong ayam, ya” jawab Pak Sopir dengan senyum.
Ketika membayar ia memberi tambahan dua ribu rupiah, itung itung bagi agi rezeki yang ia dapatkan dari si Executive muda tadipagi. “Ini buat jajan anaknya siMbok,” begitu katanya.
“Alhamdulillaah, terimakasih Pak..” ucap siMbok dengan riang.
Dengan tambahan jajan dua ribu, pagi itu anak si Mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar. Biasanya dia hanya membeli sepotong roti untuk bekal dirinya, namun pagi itu ia membeli dua roti untuk diberikan temannya yang tidak mempunyai bekal.###
Begitulah sahabat, perbuatan baik itu bisa berlanjut, bergulir bagai bola salju. Barangkali hanya satu kebaikan yang kita berikan, namun dibelakangnya akan bermekaran banyak kebaikan kebaikan lain.
Kebaikan sekecil apapun akan pasti memiliki arti bagi oranglain. Kebaikan itu akan menginspirasi dan memotivasi oranglain untuk berbuat kebaikan juga. Seperti kisah yang terjadi pada zaman sahabat, saat seorang sahabat memberikan gulai kepada tetangganya. Gulai itu beralih dari satu tangan ke tangan lain hingga akhirnya kembali lagi ke pemiliknya. Hal itu tidak akan terjadi kecuali karena kemuliaan akhlak yang dimiliki.
Maka, mari saling memberi sebagai bentuk kemuliaaan akhlak kita..!
@NH magazine.