Sabtu, 16 Februari 2013

Musafir dan Elang Kesayangan


Alkisah,ada seorang musafir yg melakukan pejalanan ditemani burung Elang kesayangannya. Ditengah padang pasir ia merasa sangat kehausan. Di suatu perbukitan batu, ia menemukan sumber air yang menetes dari sela2 bebatuan. Dengan gembira,ia segera menjulurkan tangannya untuk menampung tetesan air itu. Namun tiba2, burung elang peliharaannya menyambar tangannya. Dan hal ini dilakukannya secara berulang2.

Si Musafir sudah memarahinya dan bahkan mengancamnya dengan tongkat, tapi tetap saja burung elang melakukan perbuatannya itu. Karena itu, Si musafir langsung mengambil keputusan si elang tdk lg taat kepadanya, karena menghalanginhya untuk minum. Maka si Musafirkemudian memukul burung elang itu sekeras kerasnya, dengan tongkat. Si burung elang memekik kesakitan dan terbang membumbung tinggi,dan kemudianmelayang jatuh dalam keadaan tak bernyawa. Burung itu jatuh diatas bukit, tempat sumber air itu berada. Si Musafir, karena belum yakin kalau elang itu sudah mati,maka ia naik kebukit dan memeriksa tempat jatuhnya burung elang.

Ternyata disana, di sumber air itu, ada 2 bangkai,bangkai elang dan bangkai ular berbisa yg sangat besar. Dari mulut ular itu, mengalir bisa beracun yg menetes ke sumber air yg mengalir ke bawah bukit melalui sela2 bebatuan.

Si musafir terhenyak dan baru sadar kalau dirinya telah berbuat bodoh. Ia tidak meneliti dulu mengapa burung elangnya itu menghalanginya untuk minum, padahal jika ia minum air itu, ia mungkin akan tewas karena keracunan air yg telah bercampur bisa ular besar tersebut.

Menyesallah si Musafir itu karena telah berburuk sangka kepada burung elang peliharaanya yg justru telah berusaha menyelamatkan nyawanya. Namun ia membalas niat baik burung elang itu dengan tindakan main hakim sendiri, yg telah menyebabkan terbunuhnya burung elang itu ditangannya.

hikmah:
terkadang tanpa kita sadari, kita sering berprasangka buruk, negative thinking, Su'udzon kepada org lain, yg berniat baik kpd kita,menasehati kita, dan mengingatkan kita ketika kita hendak berbuat salah.
jangankan kita mendengarkan mereka,justru...terkadang kita mengumpat dan memarahi mereka. Dan kita selalu merasa punya alasan yg baik dan kuat untuk melakukannya, sehingga kita menutup mata dan telinga atas peringatan atau nasehat org lain. Lalu....ketika kebenaran hakiki terungkap, hanya sesallah yg tersisa.
Semoga kita terhindar dari berprasangka buruk...amiin
( Majalah Nurul Hayat 101- juni 2012 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar